1. Suplementasi Pangan
Suplementasi
juga berarti menambah sejumlah zat gizi tertentu yang tidak dikonsumsi dalam
jumlah cukup dalam makanan seseorang, biasanya dalam bentuk tablet atau kapsul
dan dosis yang diberikan jauh lebih tinggi dibandingkan pada fortifikasi.
Suplementasi
pangan ditujukan untuk menambah konsumsi pangan sehari-hari yang kurang yang
diakibatan oleh berbagai hal seperti kurangnya pengertian, lemahnya ekonomi,
dan sebagainya. Penanganan defisiensi zat besi melalui suplementasi tablet besi
merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat besi dalam
jangka pendek.
Suplementasi
biasanya ditujukan pada golongan yang rawan mengalami defisiensi besi seperti
ibu hamil dan ibu menyusui. Di Indonesia, pemerintah melakukan program
suplementasi gratis pada ibu hamil melalui Puskesmas dan Posyandu, dengan
menggunakan tablet besi folat (mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam
folat).
2. Suplementasi Makanan
Suplemen
adalah (sesuatu) yg ditambahkan untuk melengkapi atau berfungsi sebagai
tambahan. Definisi dari DSHEA atau undang-undang tentang suplemen kesehatan di
Amerika Serikat (AS), suplemen nutrisi adalah zat nutrisi tambahan untuk
menggantikan zat yang hilang atau tidak tercukupi dari makanan sehari-hari.
Suplemen
makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia
walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam
folat dalam bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun
vitamin E dari bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis
( Wuri, 2008).
Suplemen
makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa dalam
bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai
pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas
tubuh tetap prima. Sebagai pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai
pengganti (substitusi) makanan kita sehari-hari ( Ida, 2009).
Nutrisi
yang terkandung dalam suplemen makanan biasanya terdiri dari vitamin, mineral,
dan asam amino yang merupakan bagian dari pembangun protein. Selain itu ada
juga produk suplemen yang diformulasiakn untuk pengobatan biasanya bahan-bahannya diambil dari tanaman
atau bagian-bagian tertentu pada organ tubuh hewan yang berkhasiat sebagai obat
untuk penyakit tertentu.
Pada
dasarnya food supplement telah dikenal sejak dahulu meskipun dalam bentuk
tradisional, mereka menggunakan suplemen makanan untuk membantu menigkatkan
stamina ataupun untuk perawatan kesehatan agar terhindar dari berbegai macam
penyakit. Di era modern ini makanan suplemen dengan mudah didapatkan, karena food supplement sudah
tersedia dan dijaul bebas di took-toko, apotek, bahkan dengan menggunakan
jasa direct selling untuk memasarkan
produknya.
Suplemen
makanan ini merupakan makanan pendamping atau penambah nutrisi program diet, namun tidak ditujukan sebagai pengganti makanan.
Umumnya produk-produk suplemen makanan berupa vitamin, mineral dan botanical
seperti vitamin c, jamu, susu, glucosamine, yang dapat dikemas dalam bentuk
ekstrak, pil, kapsul, tablet, serbuk, softgel dan cair.
Produk-produk
suplemen berkembang karena faktanya beberapa jenis makan suplemen digunakan
sebagai bahan dasar pengobatan terkini dan untuk prngobatan alternatif karena
dari sejumlah penelitian terhadap food suplemen / dietary supplement yang kaya
akan multivitamin dan multimineral menunjukkan khasiat yang sama dengan obat -
obatan konvensional serta aman untuk dikonsumsi.
2.2
Syarat Suplementasi & Jenis – Jenis Suplementasi
Suplementasi
harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan tertentu. Untuk tujuan meningkatkan
nilai gizi suatu bahan makanan, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain
sebagai berikut :
a. Zat
gizi yang ditambahkan tidak mengubah warna dan cita rasa bahan makanan
b. Zat
gizi tersebut harus stabil selama penyimpanan
c. Zat
gizi tersebut tidak menyebabkan timbulnya suatu interaktif negatif dengan zat
gizi lain yang terkandung dalam bahan makanan.
d. Jumlah
yang ditambahkan harus memperhitungkan kebutuhan individu, sehingga kemungkinan
terjadinya keracunan (akibat over –dosis) dapat dihindarkan.
Jenis – Jenis Suplementasi
A. Suplementasi
Protein
Efisiensi penggunaan protein atau mutu gizi suatu
protein dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan kepada protein yang
kekurangan (defisiensi), sejumlah kecil protein lain yang kaya akan asam amino
yang kadarnya rendah dalam protein yang defisien tersebut.
Contoh pada jagung, kelemahan kandungan jagung adalah
asam amino esensialnya rendah. terutama lisin dan triptofan , itulah sebabnya
mengapa mengunakan jagung yag tinggi harus diimbangi dengan penggunaan bahan
lain sebagai sumber protein yang kandungan asam aminonya tinggi , seperti
tepung kedelai.
Metode yang biasanya digunakan adalah dengan cara
menambahkan kepada suatu protein defisien yang jumlahnya ditingkatkan secara
bertahap. Kemudian masing-masing campuran dievaluasi nilai gizinya (nilai PER).
B. Suplementasi
Serat Makanan
Dewasa ini banyak diproduksi dan dipasarkan serat
makanan dalam bentuk pil atau tablet, yang disebut supplement. Yang dimaksudkan
dengan suplementasi serat makanan adalah penambahan serat makanan dalam
pengolahan suatu produk makanan, misalnya roti, biskuit, dan lain-lain, dengan
tujuan untuk meningkatkan kadar seratnya.
Karena fungsinya yang baik untuk kesehatan, serat
makanan tidak lagi dianggap sebagai bahan non-esensial; the National Cancer
Institute and Federation of the American Societies for Experimental Biology di
Amerika Serikat, menganjurkan konsumsi serat makanan ditingkatkan menjadi
sekitar 20-30 g per hari (ncl, 1984;Pilch,1987)
Selain dari buah-buahan dan sayuran, serat makanan
dapat juga diperoleh dari limbah hasil pertanian misalnya dedak gandum, dedak
padi (bekatul), dedak oats, ampas tahu, ampas kecap, dan lain-lain.
Suplementasi serat makanan dapat dilakukan pada produk pangan seperti cookies,
crackers, tortilla chips, fruit smack, exruded snack, pretzels, granola bars,
dan produk pangan lainnya termasuk roti.
Hasil penelitian Lynda Suzana (1992), menunjukkan
bahwa suplementasi dedak padi (bekatul) yang telah distabilkan (dipanaskan
dalam otoklaf) sebanyak 15 % dalam pembuatan roti manis, tidak mempengaruhi
tingkat pengembangan roti; dan dapat meningkatkan kadar serat makanan menjadi
dua kali semula (2,3 % menjadi 4,5 %). Selain itu, penambahan kadar niasin
dalam roti, yang semula kadarnya sekitar 1,68 mg/100 g menjadi 2,24 mg/100g.
Suplementasi dedak padi (15 %) dalam pembuatan biskuit,
memerlukan penambahan tepung pisang (15 %) untuk menutupi bau yang tidak enak
dari bekatul. Kadar serat makanan dalam biskuit dapat ditingkatkan lebih dari
dua kalinya, yaitu yang semula kadarnya sekitar 3,6 % meningkat menjadi 8,8 %;
sedangkan kadar niasin meningkat dari semula sekitar 0,66 mg/ 100 g menjadi
sekitar 2,09 mg/ 100 g (Lynda Suzana,
1992).
C. Suplementasi
Zink
Zinc
merupakan mikronutrien yang sangat penting khususnya sangat diperlukan dalam
proses pertumbuhan bayi, dan saat ini cenderung terjadi adanya kekurangan Zn
dalam formula makanan bayi yang beredar di pasaran.
Dalam
pembentukan makanan bayi, kadar protein sengaja diturunkan dengan cara
pengenceran, sampai kadarnya sebanding dengan kadar protein dalam ASI. Proses
pengenceran tersebut diikuti dengan penurunan kadar zinc dalam susu, sehingga
kandungannya lebih rendah dibanding kandungan dalam susu sapi ataupun dalam
ASI. Untuk mengatasi hal tersebut susu sapi yang akan digunakan untuk susu bayi
perlu di suplemen kembali dengan Zinc.
D. Suplementasi
Asam Amino
Suplementasi
asam amino adalah suatu prosedur dimana mutu (nilai gizi) protein (nabati)
ditingkatkan dengan cara menambahkan asam amino esensial pembatasnya.
Penelitian-penelitian
menggunakan hewan percobaan dan manusia menunjukkan bahwa nilai gizi protein
gandum, jagung dan beras dapat ditingkatkan secara nyata dengan menambahkan
lisin dan triptofan atau lisin dan treonin.
Hasil
penelitian menggunakan hewan percobaan menunjukkan adanya peningkatan nilai
biologis protein kedelai setelah mengalami proses pemanasan dan suplementasi
metionin. Bahkan dilaporkan bahwa nilai PER susu kedelai dapat dibuat hampir
menyamai susu sapi dengan menambahkan DL- metionin.
Jenis – Jenis Vitamin atau Suplemen
a. Vitamin
E
Berfungsi
sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan, vitamin E banyak
ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian. Banyak sekali penelitian yang
menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan mengandung vitamin E mampu menekan risiko
penyakit jantung dan kanker.
b. Vitamin
B6
British
Medical Journal melaporkan bahwa dosis 100 mg vitamin B6 mampu meringankan
gejala-gejala sindrom premenstrual. Sejumlah riset juga mengaitkan asupan asam
folat dan vit B8, yang banyak ditemukan dalam telur daging dan ikan, dengan
penurunan risiko penyakit jantung dan kanker perut.
c. Hipericum
Kepercayaan
tradisi mengatakan herbal ini mampu melawan ilmu sihir. Lazimnya, herbal ini
digunakan untuk memelihara sistem saraf dan melindungi sel-sel saraf dalam
tubuh. Herbal ini biasa digunakan untuk meredakan hipertensi dan melancarkan
peredaran darah.
d. Royal
Jelly
Cairan
kental yang dihasilkan lebah muda sebagai bahan makanan Larva Lebah dan makanan
khusus Ratu lebah ini telah terbukti mampu membunuh bakteri dalam tes
laboratorium. Zat ini juga mengandung protein dan vitamin C dan diklaim mampu
meningkatkan kekebalan tubuh meski belum ada bukti yang solid.
e. Glukosamin
Dua
penelitian besar menunjukkan glukosamin mampu meringankan rasa sakit dan
memperbaiki mobilitas pada pasien penderita osteoarthtritis. Bukti ini begitu
meyakinkan sehingga US National Institutes Of Health berencana menggelar riset
lanjutan.
f. Ginkgo
Biloga
Walaupun
beberapa riset menunjukkan adanya efek negatif, Prof Ernst percaya bahwa ginkgo
tetap berkhasiat. Ia menekankan, ketika peneliti mencoret partisipan yang tidak
mengonsumsinya secara teratur, ada sekitar 68 persen penurunan risiko gangguan
ingatan setelah mengonsumsi ginkgo kacangan dan biji-bijian. Banyak sekali
penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan mengandung vitamin E
mampu menekan risiko penyakit jantung dan kanker.
Tabel
kelebihan & kekurangan suplementasi
SUPLEMENTASI
|
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
praktis
|
dikonsumsi berlebihan bisa membuat kerja lambung
semakin berat, gangguan pencernaan
|
banyak pilihan
mudah didapat
|
relatif mahal
|
berbagai macam bentuk mulai dari tablet sampai cair
|
berbahaya bagi ginjal dan hati serta dapat
meningakatkan tekanan darah
|
Efektif untuk jangka panjang
|
tdk smua suplemen bs diminum oleh smua orang,sblm
meminumnya hrs tau kontra indikasinya
|
tidak perlu perlakuan khusus
|
tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh secara maksimal
(tidak seperti saat mengkonsumsi sayur dan buah
|
lebh mudah dalam mengatur atau mengontrol dosis
kebutuhan tubuh kita,karena telah tertera dalam setiap takarannya
|
melatonin yang mungkin terjadi jika dikonsumsi
berlebihan adalah peningkatan tekanan darah, sakit kepala, suhu badan dan
libido menurun, depresi dan berkurangnya kesuburan
|
Memperkuat daya tahan tubuh
|
memerlukan motivasi yang berkelanjutan dalam
mengkonsumsi suplemen
|
Menambah fungsi makan dan nutrisi yang lain
|
Tidak semua vitamin/zat gizi dpt dipenuhi melalui
suplementasi
|
cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat
besi dalam jangka pendek
|
tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh secara maksimal
(tidak seperti saat mengkonsumsi sayur dan buah)
|
cukup mengatasi kekurangan beberapa zat gizi (vitamin
ekstra)
|
intoksikasi bahan kimia dari suplement
|
cukup untuk mengatasi kekurangan sejumlah zat gizi
(vitamin ekstra)
|
hanya bersifat sementara tidak permanen
|
tambahan zat gizi bisa lebih fokus
|
Tergantung kepada kemauan dan sumberdaya yang ada
|
baik untuk mengobati penyakit tertentu
|
terkadang jenis suplemen yang digunakan tidak didukung
dengan adanya bukti signifikan mengenai manfaat suplemen tersebut
|
memiliki khasiat/hasil yang nyata
|
sifatnya ketergantungan
|
2.3
Manfaat Suplemen Bagi Tubuh
Suplemen
merupakan makanan pendamping bukan pengganti makanan. Suplemen makanan pada
umumnya mengandung vitamin dan mineral yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Berikut manfaat mengkonsumsi suplemen bagi tubuh Anda.
1. Meningkatkan
Metabolisme Tubuh
Beberapa
gangguan metabolisme dan pencernaan, dapat mempengaruhi penyerapan makanan
dalam tubuh, yang bisa menyebabkan menurunnya asupan nutrisi dalam tubuh. Di
sinilah peran suplemen. Mengkonsumsi suplemen dalam jumlah yang cukup membantu meningkatkan
metabolisme dan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh.
2.
Membantu
Diet Vegetarian
Bagi yang menjalankan diet vegetarian, tentunya tidak mengkonsumsi makanan hewani. Padahal di satu sisi, makanan hewani banyak menyediakan sumber nutrisi penting bagi diet, seperti protein, vitamin dan mineral. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ini, sayuran dan buah-buahan merupakan makanan pengganti yang baik. Selain itu, bisa menambahkan suplementasi protein, vitamin, dan mineral untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian.
3. Meningkatkan
Daya Tahan Tubuh
Mengingat
tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri, maka tubuh memerlukan sumber
vitamin dari luar. Contohnya vitamin C. Vitamin ini berguna untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dari serangan penyakit, sekaligus sebagai antioksidan yang
dapat membantu mengatasi kerusakan otot saat melakukan latihan beban.
4. Meningkatkan
Kesehatan Wanita
Pre
Menopause: Wanita dengan masa menstruasi yang berat dapat kehilangan begitu
banyak zat besi tiap bulannya. Mereka jarang mendapatkan jumlah zat besi yang
cukup untuk menggantikan sel darah yang hilang. Suplementasi zat besi berguna
untuk membantu pembentukan sel darah merah dan efektif untuk mencegah anemia.
5.
Baik Untuk Wanita hamil
Wanita hamil disarankan mengonsumsi 400 mcg asam folat
per hari untuk mengurangi resiko cacat lahir. Mengkonsumsi asam folat dalam jumlah
cukup dapat menurunkan risiko bayi lahir cacat hingga 70%. Wanita lahir dan
menyusui juga perlu mengonsumsi suplemen seperti zat besi dan vitamin D untuk
menyediakan nutrisi yang mereka butuhkan untuk jaringan-jaringan pada janinnya.
6. Kesehatan
tulang
Kalsium
dan vitamin D sangatlah penting bagi mereka yang berada pada resiko
osteoporosis. Tidak semua orang
bisa mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup dari makanan yang dikonsumsi
sehari-hari. Alternatifnya adalah menambahkan
suplementasi
kalsium dan vitamin D
sesuai dengan kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar