Bahan
makanan adalah bahan yang akan dijadikan makanan dan setelah menjadi makanan
dapat dikonsumsi oleh manusia. Dalam susunan hidangan di masyarakat berbagai
jenis bahan makanan dapat dikelompokan dalam :
1.
Bahan makanan pokok;
2.
Bahan makanan lauk pauk;
3.
Bahan makanan sayuran;
4.
Bahan makanan buah-buahan.
Persiapan
yang dilakukan pada bahan makanan yang telah diterima dari pasar atau tempat
penyimpanan adalah membersihkan bahan makanan dari kotoran yang ada pada
permukaan kulit bahan makanan dan membuang bagian yang tidak dapat dimakan
seperti akar, batang yang keras/tua, atau bagian – bagian yang telah kering
agar bahan makanan dapat dipergunakan dengan aman. Setelah bahan makanan telah
bersih melalui proses pencucian dengan air bersih, dapat dilakukan pemotongan
bahan makanan. Tujuan persiapan bahan makanan adalah agar bahan makanan siap
untuk diolah dalam keadaan bersih dan dalam bentuk – bentuk sesuai resep yang
akan dipakai tanpa mengurangi kualitas bahan makanan tersebut.
Langkah Persiapan Bahan Makanan
Sebelum
mengolah bahan makanan, diperlukan beberapa metode persiapan antara lain:
1. Mengumpulkan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dan bahan makanan yang diperlukan,
termasuk bumbu yang sesuai dengan resep masakan
2. Membersihkan
bahan makanan, yaitu membersihkan bahan makanan dari kotoran dan dari bagian
yang tidak dapat dimakan (misalnya, kulit buah, akar, daun kering) sehingga
didapatkan bahan makanan dengan berat bagian yang dapat dimakan (BDD). Untuk
bahan makanan seperti daging (sapi, ayam, kambing, seafood, dll) perlu
dilakukan penyiangan untuk memisahkan bahan makanan yang bersih dari bahan left
over (tersisa). Adapun cara memisahkan bahan tersebut berbeda – beda, misalnya
pada daging dilakukan penyiangan pada urat – urat yang keras dan lemak – lemak
yang tidak diperlukan. Selain itu, terdapat juga daging yang masih menempel
pada tulang – tulang. Dengan demikian, dapat dibuat menu seperti sup tulang
atau pindang tulang. Sedangkan penyiangan pada ayam dapat berupa tulang dan
kulit, tetapi keduanya dapat digunakan untuk kaldu ayam. Bagian lain yang tidak
dapat dimakan, seperti bagian yang rusak dan berwarna biru/hitam, harus dibuang
3. Memotong
bahan makanan sesuai resep. Memotong bertujuan untuk mengubah bahan makanan menjadi
ukuran yang lebih kecil dengan berbagai bentuk potongan agar dapat digunakan
sesuai dengan keperluan atau berdasarkan resep
4. Mengukur
atau menimbang bahan makanan sesuai resep. Penimbangan bahan makanan pada tahap
persiapan ini dapat membuat masakan lebih sesuai dengan resep sehingga menjamin
nilai porsi makanan yang dihasilkan. Selain itu, penimbangan bahan makanan
sangat diperlukan dalam aspek perhitungan biaya pemasakan sehingga dapat
menganalisis daya beli atau biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan bahan
makanan sesuai dengan tingkat kepuasan konsumen. Keterampilan penimbangan bahan
makanan dengan menggunakan ukuran rumah tangga (URT) dapat digunakan untuk
memudahkan persiapan bahan makanan. Untuk itu, keterampilan menggunakan URT
harus terus dilatih agar mendapatkan hasil pengukuran yang benar – benar
akurat.
Persiapan Akhir Bahan Makanan
Berbagai
persiapan bahan makanan lainnya yang dapat dilakukan sebelum proses pengolahan
bahan makanan, antara lain:
1.
Blending, yaitu mencampur beberapa bahan
makanan menjadi satu dengan menggunakan alat (blender). Misalnya, bumbu gado –
gado atau pecel yang merupakan campuran kacang tanah, gula merah, rempah atau
bumbu, garam, air jeruk nipis atau asam jawa.
2.
Tossing, yaitu mencampur aneka buah
seperti pada salad buah atau es buah
3.
Mixing, yaitu mencampur minuman dari
sari buah atau buah segar dan asli, seperti pada sari buah atau pada sate buah.
4.
Marinate (perendaman), yaitu bahan
makanan direndam dengan air, larutan garam, cuka, atau cairan yang ditambah
dengan bumbu – bumbu seperti bawang dan cabai merah, seperti dalam pembuatan
acar buah atau sayuran. Perendaman dapat dilakukan hingga satu minggu yang juga
dapat menjadi proses pengawetan. Selain melalui cara perendaman, proses
pengawetan lainnya dapat berupa pengasapan (smoking), pengeringan (drying),
penggaraman (salting), pengkristalan (cristalizing), pembekuan (freezing).
Proses ini sering dilakukan pada masakan seperti asinan atau acar buah serta
sayur
5.
Tenderizing (pengempukan), yaitu
perendaman menggunakan bumbu sebelum dimasak agar bahan makanan menjadi lebih
empuk.
6.
Pengisian bahan dengan bahan lain yang
lebih sedikit, lebih lembut, dan sudah berbumbu seperti pada masakan tahu isi.
7.
Membuat adonan untuk menu yang digoreng.
Bahan makanan dilumuri dengan adonan yang terdiri dari campuran tepung terigu,
telur, bumbu, dan lada. Fungsi adonan ini untuk membungkus bahan makanan dan
memberikan warna kuning pada permukaannya. Tujuan pemberian adonan ini adalah
untuk membungkus bahan makanan yang akan digoreng (coating)
8.
Grinding atau penggilingan bahan makanan
sebelum dimasak. Proses ini sering dilakukan pada bahan makanan aneka daging.
Tujuannya agar bahan makanan menjadi empuk dan lembut. Biasanya menggiling
dilakukan dengan menggunakan alat seperti alat penggilingan daging. Contoh
bahan makanan yang biasa dipakai adalah daging untuk campuran perkedel.
9.
Seasoning (pembumbuan), yaitu
menggunakan bumbu dapur tertentu yang biasanya terdiri dari beberapa macam
bumbu dapur.
2.2
Pengertian & Tujuan Pengadaan Bahan Makanan
Pengadaan bahan makanan adalah
pembelian bahan makanan dengan kualitas dan kuantitas tertentu sesuai dengan
spesifikasi yang telah distandardisasi. Melalui prosedur penerimaan, penerima
akan memperoleh bahan yang berkualitas dan jumlah yang cukup sesuai dengan
jumlah porsi makanan yang akan diproses.
Tujuan pengadaan bahan makanan
adalah untuk memperoleh bahan yang berkualitas untuk diproses melalui
pengolahan bahan makanan, mencapai kualitas yang diperlukan (tidak kurang dan
tidak berlebihan), mendapatkan bahan dengan kualitas yang terjamin sehingga
tidak melanggar standar menu pada resep – resep yang dipakai, dan mencapai
efisiensi bahan dalam proses pengolahan, yaitu tidak banyak bahan makanan yang
terbuang dan memanfaatkan sisa penyiangan yang masih dapat dipakai.
2.3
Pemilihan Bahan Makanan & Jenis bahan makanan
Tujuan Pemilihan Bahan Makanan.
1. Memilih
bahan yang bernilai gizi tinggi.
2. Sesuai
dengan kegemaran dan kemampuan keuangan keluarga.
3. Menurut
musim serta mudah didapat.
Fungsi bahan makanan:
1. Bahan
makanan sebagai sumber zat tenaga, seperti karbohidrat, protein, lemak.
2. Bahan
makanan sebagai zat pembangun, seperti protein, mineral, air.
3. Bahan
makanan sebagai zat pengatur, seperti vitamin dan mineral.
Jenis-jenis Bahan Makanan Hewani
Bahan
makanan hewani merupakan sumber zat pembangun. Jenis-jenis bahan makanan hewani
diantaranya, daging sapi, ikan, unggas, telur dan lain-lain.
1) Daging
Tanda-tanda
daging yang baik adalah :
·
Tidak berwarna biru.
·
Tidak banyak lemak.
·
Daging mempunyai penampakan yang
mengkilat, berwarna cerah dan tidak pucat.
·
Jika dipegang, daging tidak terasa lekat
pada tangan dan masih terasa kebasahannya
·
Tidak berbau asam atau bau busuk
·
Keadaan daging masih elastis dan tidak
kaku
2) Ikan
Ciri
- ciri ikan yang baik adalah:
·
Warna kulit terang, cerah, tidak suram
·
Bila ikan bersisik, sisiknya masih
melekat dengan kuat.
·
Dagingnya segar, elastis.
·
Baunya tidak memberi tanda-tanda busuk.
·
Tidak berlendir.
·
Ikan tenggelam didalam air.
3) Telur
Tanda-tanda
telur yang baik:
·
Telurnya tidak retak
·
Rongga udara kecil.
·
Jika dimasukkan ke dalam air telur akan
tenggelam.
·
Bila dipecahkan putih telur dengan
kuning telur tidak terpisah
·
Tidak berbau busuk
Jenis-Jenis Bahan Makanan Nabati.
1) Kacang-kacangan
(kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo)
Tanda-tanda
yang baik adalah:
·
Warnanya mengkilat dan beragam.
·
Tidak banyak kotoran.
·
Tidak ada lubang bekas ulat.
·
Tidak berjamur.
·
Tidak berkeriput, terutama pada kacang
tanah
·
Kering dan tidak berbelah-belah.
Hasil
olahan kacang-kacangan.
a. Tempe
Tanda-tanda tempe yang
baik:
·
Tidak bercampur dengan sisa kelapa atau
kulit kedelai.
·
Tidak ada batu-batu kecil dan tidak
berbau busuk.
·
Kalau dipotong, butiran kedelai tersusun
rapi.
b. Tahu
Tanda-tanda tahu yang
baik:
·
Berwarna putih.
·
Tidak berbau asam.
·
Tidak terlalu lunak.
·
Bagian dalam putih dan berpori-pori
halus.
Jenis-Jenis Bahan Makanan Sayuran
Sayuran
merupakan bahan makanan yang selalu terdapat di susunan menu Indonesia. Sayuran
yang banyak mengandung vitamin adalah sayuran yang berwarna hijau, yang
berwarna merah dan kekuning-kuningan serta sayuran kacang seperti buncis.
Tanda-tanda
sayuran yang baik adalah
·
Sayuran masih muda dan segar.
·
Tidak layu, tidak berulat.
·
Warna hijau merata.
·
Tidak bercampur dengan bahan lain.
Jenis-Jenis Bahan Makanan
Buah-Buahan.
Buah-buahan
merupakan sumber mineral dan vitamin.
Tanda
buah-buahan yang baik:
·
Segar, padat.
·
Matang dipohon/masak.
·
Kulitnya licin (tidak keriput)
·
Tidak busuk, dan tidak berulat
2.4
Macam – Macam Potongan Bahan Makanan
Berikut
ini adalah berbagai macam potongan bahan makanan:
1. Strip
cut, dipotong strip memanjang
2. Quartert,
dipotong perempat
3. Halved,
dipotong dua sama besar
4. Sliced
atau mengiris, yaitu membuat bahan makanan dalam bentuk irisan halus dan tipis
berpenampang lebar seperti pada chips potatoes
5. Chopped
(hache) atau mencincang. Mencincang adalah mencacah bahan makanan dengan
bantuan talenan dan pisau atau alat lain sehingga menjadi potongan bahan
makanan yang halus dan kecil seperti vegetable chifonet
6. Concassee,
dicacah kasar
7. Peel,
mengupas dengan alat (peeler)
8. Fold,
menggulung
9. Flatten,
menipiskan dengan alat (meet hamer) dengan cara memukul – mukul
10. Skinned,
menguliti dengan alat
11. Grate,
memarut
12. Macedoine,
potongan sayur berbentuk kubus 1x1 cm pada kentang, wortel, lobak, buah pepaya,
apel
13. Brunois, untuk isi sup encer dengan ukuran
lebih kecil dari macedoine, misalnya batang seledri, bawang merah, dan wortel
14. Alumette,
potongan seperti batang korek api
15. Maximes,
bentuk kubus ukuran 2 kali macedoine, misalnya untuk kentang goreng sebagai
bahan sambel goreng
16. Lozenge,
berbentuk diamond (berlian) dapat dipakai pada bahan makanan yang keras yang
dapat dibentuk, misalnya kentang dan wortel
17. Julienne,
menyerupai strip tetapi lebih halus, biasa digunakan pada daun bawang, kubis,
bawang bombay, bawang putih
18. Noisette,
potongan buah kenari untuk taburan cake atau bolu
19. Parisienne,
dengan menggunakan alat dihasilkan potongan sebulat kelereng yang dapat
digoreng, misalnya pada bahan kentang. Disini terdapat sisa bahan, tetapi dapat
dipakai untuk menu baru, misalnya membuat perkedel kentang
20. Olivette,
bentuk lonjong dibuat dengan alat
21. Savonette,
bentuk seperti sabun mandi kecil dengan cara dikupas melingkari bagian utama
bahan (turning)
22. Anglais,
bentuk oval besar dengan cara turning (dikupas melingkari bagian utama bahan),
dipakai untuk hidangan seafood
23. Chateao,
bentuk oval lebih kecil dari anglais, bisa dipakai untuk steak. Setelah
dibentuk, dilakukan blancing (perebusan) dengan air mendidih baru digoreng
24. Gaufrette,
kentang dibentuk dengan diparut menggunakan mandolin kemudian digoreng
25. Danphinois,
bentuk kentang diiris bulat agak tebal
26. Batonette,
bentuk potongan kentang seperti balok kecil berukuran 3 cm
27. Crinkle,
dengan bantuan alat kentang diiris berlekuk – lekuk kemudian dapat digoreng
28. Jardiniere,
bentuk potongan dari berbagai jenis sayuran dari kebun (jardin) dapat juga
dibuat kombinasi dengan sayuran untuk hidangan daging
29. Bouquetiere,
bentuk dari sayuran seperti buket bunga
30. Printaniere,
bentuk potongan sayuran pada musim semi dengan kombinasi yang menarik
Selain
ke 30 macam potongan kelompok sayur, terdapat juga macam- macam potongan
daging, ikan, dan buah – buahan. Potongan daging yang sering digunakan pada
resep masakan Indonesia adalah:
1. Fillet,
potongan tanpa tulang untuk steak
2. Cubes,
potongan daging 1x1 cm untuk kari, kebab
3. Darne,
potongan melintang pada ikan berdaging tebal dengan ukuran 1x1 cm, misalnya
ikan tenggiri dan patin untuk pepes/pindang
4. Hache,
daging digiling halus dan dibentuk bulat, dapat dimasak langsung sebagai bakso
dengan penambahan bahan – bahan yang lain
5. Dice,
bentuk potongan kubus dan kecil biasanya untuk isi sup
6. Troncom,
potongan melintang pada ikan berbadan tipis seperti ikan bawal dan ikan sepat
7. Strips,
potongan berbentuk memanjang pada daging biasanya untuk sambal goring
8. Escalope,
potongan daging tipis dan lebar pada bagian tenderloin (bagian tengah daging,
has dalam) dengan cara dipukul memakai hammer, biasanya untuk dendeng atau sambal
lado
9. Grenadines,
potongan daging kecil tidak beraturan dan tipis. Biasanya dipakai untuk tunjang
atau gulai daging.
Pada
potongan buah sering dipakai bentuk – bentuk potongan buah seperti pada
potongan kentang, antara lain:
1. Macedoine,
untuk salad buah
2. Parisiene,
untuk koktail buah
3. Strips,
untuk pai
4. Chopped,
untuk campuran saus dan selai
5. Slice,
untuk garnis pada hidangan Ready To Eat (RTE)
6. Cored
(dikerok), untuk es teler
7. Crushed
(digerus halus), untuk jeruk peras
8. Grate,
untuk taburan (toping) biasa dipakai kulit jeruk Sunkist
9. Mashed,
alvokat tumbuk untuk es alvokat
Min, Bolehkah kami mengetahui sumber (referensi) dari artikel ini ?
BalasHapus