Keterkaitan
Biokimia dengan ilmu Gizi
1. Penilaian
status gizi dengan Biokimia
Penilaian status gizi
dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine tinja dan juga beberapa jaringan seperti hati dan
otot, metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang
kurang spesifik, maka penentuaan kimia dapat lebih banyak menolong untuk
menentukan kekurangan gizi yang
spesifik.
2. Unsur
kimia zat gizi makro
a. Karbohidrat
Karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) berasal dari udara
dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat
sederhana glokosa. Di samping itu di hasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Semua
jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen
(O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2 : 1 seperti
halnya dalam air, oleh karna itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk
sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nO. Hanya Heksosa (6-atom
karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang penting dalam
ilmu gizi.
b. Lipid
Lipid biasanya terbentuk dari satu molekul gliserol
yang bergabung dengan molekul lain. Di trigliserida, ada satu mol gliserol dan
tiga molekul asam lemak. Asam lemak merupakan monomer. Disini Lipid, terutama
fosfo lipid, juga digunakan di beberapa produk obat-obatan, misalnya sebagai
bahan pelarut (contohnya di infus parenteral) atau sebagai komponen pembawa
obat (contohnya di liposom atau transfersom). Beberapa lipid mempunyaii sifat
polar meskipun kebanyakan dari mereka merupakan nonpolar/hidrofobik
("takut air"). Tapi ada beberapa bagian dari strukturnya bersifat
hidrofilik ("suka-air"), sehingga membuat molekul ini menjadi
amfifilik (mempunyai sifat hidrofobik dan hidrofilik). Dalam kasus kolesterol,
gugus polarnya hanya -OH (hidroksil atau alkohol). Dalam kasus fosfo lipid,
gugus polarnya lebih besar sehingga dianggap polar. Lipid merupakan salah satu
unsur penting dalam tubuh. Kebanyakan produk minyak dan produk susu yang kita
gunakan untuk masak dan makan seperti mentega, keju, dan minyak samin terdiri
dari lemak. Makanan yang mengandung lemak, jika dicerna dalam tubuh maka akan
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol
c. Protein
Protein
adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seper lima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot,
seper lima didalam tulang dalam tulang rawan, seper sepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya
adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein
adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara 5000 hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asaam amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung
unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat di dalam karbohidrat dan lemak.
E. Aplikatif Biokimia
1. Dalam
bidang pertanian & kedokteran
Pada
dasarnya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian. Penggunaan
pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida
bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme
tertentu.
Dalam
hal ini, biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut
sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah
dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia
juga merupakan komponen penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Peningkatan
kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat diwujudkan
dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika, ilmu biokimia
mempunyai posisi yang kuat dalam bidang kesehataan dan pertanian yaitu :
·
Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan
·
Dapat memahami kesehatan dan memilihara
kesehatan
·
Memahami dan melakukan penanganan suatu
penyakit secara efektif.
2. Dalam
masalah gizi
Dengan
mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang
terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang
terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari
hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya
kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita konsumsi sehingga kita
memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu
menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang
membahayakan kesehatan.
3. Pemecahan
masalah kekurangan gizi
Biokimia
mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari
kurang gizi terutama pada anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari kekurangan
gizi adalah asupan makanan, infeksi penyakit. Seperti halnya yang telah di
jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam
tubuh, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan dapat mengatur makanan yang akan kita konsumsi
sehingga memperoleh manfaat dari makanan
secara optimal. Serta mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang
tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.
4. Berperan
dalam farmakologi obat
Biokimia
juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi, karena
dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap
metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu,
misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat
pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan
mati karena tak dapat membentuk dinding sel.
Contoh
Produk Penerapan Biokimia
a. Nata
De Coco
Nata
De Coco dibuat dari limbah air kelapa yang bisa menjadi salah satu bentuk
minuman segar menyerupai agar-agar atau yang jelly yang sudah dikenal lama di
Indonesia. Kunci utama pembuatan Nata De Coco dan bentuk Nata yang lainnya
adalah berkat adanya bakteri acetobacterxylinum. Nata De Coco atau jenis nata
yang lain adalah salah satu bentuk asupan yang berserat tinggi dan menyehatkan
bagi pencernaan.
b. Tempe
Tempe
adalah salah satu hasil pangan dari Indonesia, dimana dalam proses pembuatannya
dengan cara fermentasi dari kacang kedelai atau kacang-kacang yang lainnya yang
dapat difermentasikan Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan makanan alami yang
baik untuk kesehatan. Tempe mengandung antioksidan yang dapat menghambat
oksidasi kolestrol LDL darah manusia. Dengan demikian bisa menghambat
infiltrasi lemak atau LDL teroksidasi ke dalam jaringan pembuluh darah. Tempe dapat
mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang memicu timbunya penyakit jantung
koroner.
c. Keju
Mikroorganisme
yang digunakan untuk membuat keju adalah kelompok bakteri asam laktat yang
berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri asam
laktat yang biasa digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
lactis, dan Streptococcus. Proses pembuatan keju diawali dengan memanaskan susu
sampai suhunya mencapai 90 derajat C, kemudian didinginkan sampai suhunya
menjadi 30 derajat C. Selanjutnya keju diinokulasi dengan bakteri asam laktat.
Aktivitas bakteri asam laktat mengakibatkan turunnya pH dan susu yang terpisah
menjadi padat dan cairan whey. Proses
pemisahan susu menjadi padat dan cairan whey disebut pendadihan. Kemudian enzim
renin dari lambung sapi muda (sekarang diganti dengan enzim buatan yaitu
kimosin) ditambahkan untuk menggumpalkan dadih.
Dadih
yang terbentuk dipanaskan 320 C sampai 420 C sambil ditambah garam. Dadih
kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan supaya matang. Penyimpanan
bertujuan juga supaya mikroorganisme dan enzim bekerja yang menghasilkan cita
rasa keju. Makin lama disimpan, makin tinggi derajat keasamannya dan makin
tajam cita rasanya.
d. Susu
beruang
Susu
beruang merupakan contoh produk penerapan biokimia. Susu beruang mengandung
kalori lengkap, mengandung banyak protein, vitamin dan lemak sehingga baik
untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan. Susu beruang sebenarnya bukan diperah
dari susu beruang, melainkan susu sapi yang disterilkan. Susu beruang dapat
menyembuhkan alergi kulit. Selain itu, susu beruang juga dapat menyembuhkan
plek pada paru dan dapat juga mengatasi pusing karena anemia.
e. Yoghurt
Pembuatan
yoghurt diawali dengan pasteurisasi susu, kemudian sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus camemberti. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang sama, kemudian disimpan pada suhu 95 C
selama 5 jam. Penyimpanan ini menyebabkan terjadinya aktivitas bakteri sehingga
mengakibatkan turunnya pH menjadi 4,0. Kemudian susu didinginkan dan yoghurt
siap untuk dikonsumsi. Apabila diinginkan yoghurt dengan rasa buah-buahan maka
dapat ditambahkan cita rasa buah.
f. Kecap
Kecap
merupakan makanan fermentasi dengan bahan baku kedelai. Mikroorganisme yang
berperan dalam pembuatan kecap adalah Aspergillus wentii.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar